BREAKING NEWS

Entertainment

Technology

Travelling

Minggu, 11 Juli 2021

Tips Isolasi Mandiri Untuk Mempercepat Pemulihan


Tips Isolasi Mandiri Untuk Mempercepat Pemulihan

 

Pandemi Covid-19 di Indonesia masi belum teratasi, pihak pemerintah dan masyarakat terus berupaya untuk mengatasi peningkatan kasus positif Covid-19 yang terjadi saat ini. Kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, walaupun sempat terjadi penurunan kasus Covid-19 pada periode bulan Februari.

Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini disebabkan karena adanya varian virus Covid-19 berjenis Delta yang diduga berasal dari negara India. Varian Covid delta diketahui pertama kali terdeteksi pada bulan Oktober di India. Varian ini memiliki tingkat penularan yang
lebih cepat jika dibandingkan dengan varian jenis Covid saat pertama kali ditemukan. Akibatnya adalah banyaknya sejumlah pasien positif Covid yang terpapar dari usia anak-anak hingga lansia. Bahkan, vaksin pun dianggap tiak efektif melawan varian ini. Varian delta juga diprediksi akan menjadi virus yang paling dominan di dunia dan menyebabkan wabah cepat di negara-negara tanpa tingkat vaksinasi yang tinggi.

https://www.shutterstock.com/id/image-photo/covid19-pandemic-coronavirus-isolation-boy-face-1688507584


Kasus  Covid-19 di Indonesia semakin parah dikarenakan munculnya varian delta dan kelalaian masyarakat terhadap pentingnya mentaati protocol kesehatan. Dengan peningkatan kasus Covid-19 tentu akan menambah angka pasien positif virus Corona, sehingga menyebabkan berkurangnya persediaan fasilitas kesehatan di rumah sakit seperti ruangan, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya. Hal ini tentu akan berdampak pada keselamatan para pasien Covid yang terlambat ataupun tidak mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pada akhirnya, masyarakat yang tidak mendapatkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit, memilih untuk isolasi mandiri di rumah.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan oleh seseorang saat isolasi mandiri dirumah dikutip dari laman Kemenkes :

1.      Selalu menerapkan protocol kesehatan yaitu dengan memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan (tempat sampah).

2.      Jika mengalami rasa sakit (gejala demam, flu, dan batuk), maka tetap di rumah. Sebaiknya menunda aktivitas, seperti pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat.

3.      Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19.

4.      Selama isolasi mandiri, kita bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga.

5.      Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur.

6.      Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, vitamin, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terapkan etika batuk dan bersin.

7.      Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering di sentuh di ruangan tempat isolasi mandiri dan kamar mandi. Jika kamar tidur dan kamar mandi dibersihkan oleh orang lain, orang tersebut harus memakai sarung tangan sekali pakai dan masker. Adapun permukaan yang mungkin sering disentuh pasien isolasi mandiri di rumah adalah meja, gagang pintu, handphone, laptop, perlengkapan kamar mandi, dan sebagainya.

8.      Aktivitas berjemur di bawah sinar matahari dapat dilakukan pada saat jam 10 pagi hingga jam 12 siang. setiap hari dengan kurun waktu  (±15-30 menit).

9.      Memaksimalkan waktu istirahat saat isolasi mandiri, jaga pola tidur dan makan, serta hindari rasa takut atau stress berlebihan, karena hal itu justru akan memperburuk kondisi kesehatan fisik dan mental.

Jika beberapa tips diatas dapat diterapkan dengan baik, maka besar kemungkinan pasien Covid-19 dapat cepat pulih, walaupun dengan cara isolasi mandiri di rumah. Dan diharapkan bagi masyarakat untuk tetap mentaati protocol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Semoga kondisi pandemic Covid-19 di Indonesia segera pulih dan dapat teratasi dengan baik.

*Mahasiswa Program Studi (D3) Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

https://duniakampus40.net/  

 

 

Jumat, 16 April 2021

Tips Produktivitas Selama Pandemi Covid-19

 

Produktivitas Selama Pandemi Covid-19

 

Di masa pandemic Covid-19 saat ini, segala aktivitas dan mobilitas masyarakat semakin terbatas. Situasi ini tentunya mengubah segala bentuk aktivitas masyarakat  yang sebelumnya jika suatu pekerjaan ataupun kegiatan kita dapat lakukan secara offline, namun saat ini berubah menjadi online demi menjaga penyebaran virus corona. Kita ketahui bahwa virus corona tidak hanya menyerang Indonesia saja, tetapi virus ini sudah menjadi masalah global, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di setiap negara juga memiliki visi dan tujuan yang sama.

 

Dalam situasi pandemic, sesuai dengan himbauan pemerintah mengenai social distancing, menghidari kerumunan, meminimalisasi interaksi mansyarakat, dan isolasi mandiri. Memutuskan untuk tidak keluar dan mengikuti anjuran pemerintah, bukan berarti terputus dari dunia luar, kita harus tetap beraktivitas walaupun dengan kapasitas yang terbatas. Oleh karena itu, bagaimana cara agar kita tetap produktif serta bagaimana cara kita dapat memanfaatkan teknologi dalam teleconference dan teleworking. Teleconference adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dilakukan melewati telefon atau koneksi internet, sedangkan teleworking adalah perjanjian kerja karyawan untuk memperoleh fleksibilitas bekerja dalam hal tempat dan waktu kerja dengan bantuan teknologi telekomunikasi.

Kemudian untuk tetap produktif dalam masa pandemic, kita dapat menerapkan Three Cycle of Learning yang dapat diwujudkan dengan participants, open minded, dan action.


1.    Participants (partisipasi)

Sebagai seorang pelajar ataupun pekerja, dengan situasi seperti saat ini kita harus tetap proaktif dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hal-hal yang dapat kita lakukan disaat memiliki banyak waktu luang, yaitu dengan mengikuti sebuah acara seperti seminar, event, motivator, dan sebagainya yang dapat dilakukan melalui internet. Dengan mobilitas yang terbatas kita tetap dapat berpartisipasi dalam mengikuti acara tersebut, sehingga menambah wawasan dan termotivasi dalam menjalani kehidupan.

 

2.    Open Minded (berpikiran terbuka)

Dengan perubahan yang terjadi dimasa pandemic, kita harus memiliki pikiran yang terbuka dalam menanggapi suatu masalah. Menutup diri terhadap perubahan yang terjadi justru akan memperburuk dan mempersulit keadaan. Sehingga dengan pikiran yang terbuka, berarti kita dapat menerima suatu hal yang baru dan mulai beradaptasi dengan keadaan saat ini, walaupun kita merasa asing dengan hal-hal baru seperti penggunaan teknologi.

 

3.    Action (tindakan)

            Tindakan merupakan factor terpenting dalam sebuah rencana ataupun aktivitas, karena tindakan dapat menentukan besarnya peluang yang dimiliki untuk mencapai sebuah keberhasilan atau perubahan dalam hidup. Ketika kita menyusun sebuah rencana, menghadiri sebuah seminar motivator, dan sebagainya, tindakan menjadi suatu hal yang membedakan dalam sebuah pencapaian. Setiap rencana dan keinginan yang dimiliki, harus diimplementasikan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Kegiatan-kegiatan yang dapat kita lakukan untuk mengisi waktu luang di masa pandemic :

 

  • ·         -Rutin berolahraga.

Pembatasan aktivitas di luar rumah selama pandemic,tentu menjadi hal yang membosankan. Hal tersebut justru akan memicu tumbuhnya penyakit karena beban pikiran dan kurangnya aktivitas. Oleh karena itu, maka rutin berolahraga merupakan kegiatan positif yang tepat untuk mengisi waktu luang di masa pandemic, selain meningkatkan aktivitas fisik, berolahraga dapat meningkatkan imunitas tubuh serta kebugaran jasmani.

 

  • ·         Menambah keterampilan dalam menguasai suatu bidang.

Waktu luang di masa pandemic menjadi kesempatan yang tepat untuk kita mengeksplore skill yang kita miliki. Hal ini tentunya akan bermanfaat di masa mendatang dan menjadi nilai tambah kita pada saat ingin melamar sebuah pekerjaan.

 

  • ·         Membaca buku.

Buku adalah jendela dunia, dengan membaca buku tentunya akan menambah wawasan dan pengetahuan yang kita miliki. Semakin banyak buku yang kita baca, maka semakin banyak ilmu yang kita dapatkan.

 

Sejak pemberlakuan WFH ataupun belajar daring, salah satu hal yang dapat kita lakukan yaitu memanfaatkan teknologi dalam teleconference dan teleworking dalam proses pembelajaran ataupun meeting dalam sebuah perusahaan. Terdapat poin-poin penting yang dapat diterapkan dalam menggunakan  teleconference dan teleworking pada saat pembelajaran ataupun menyusun agenda meeting perusahaan.

1.    Menentukan tanggal, jam, agenda  yang ingin dilakukan.

Pada saat ingin membuat suatu rapat, sebaiknya kita tentukan terlebih dahulu mengenai tanggal, jam, dan agenda apa saja yang ingin dibahas pada pertemuan tersebut, sehingga segala sesuatunya akan berjalan secara terstruktur dan memperoleh hasil yang maksimal.

2.    Mempersiapkan materi-materi yang akan dibahas atau dipresentasikan.

Sebelum menghadiri sebuah rapat ataupun kegiatan belajar mengajar, mempersiapkan materi yang akan dipresentasikan atau dibahas dalam pertemuan tersebut sangatlah penting, tentunya dengan persiapan yang matang.  Karena pada saat kita menyampaikan materi tersebut, jika diawali dengan persiapan yang matang, maka akan meningkatkan performa dan menambah daya tarik audience terkait topik yang sedang kita bicarakan.

3.    Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.

Perlu diketahui bahwa agenda yang akan kita lakukan menggunakan peralatan apa yang dibutuhkan, misalnya seperti laptop, handphone, proyektor, sound system , dan lain sebagainya. Kemudian software pendukung (aplikasi) apa yang digunakan dalam menunjang kegiatan yang akan dilakukan, misalnya seperti zoom, google meeting, teams dan sebagainya. Hal-hal tersebut tentunya harus dikondisikan sesuai dengan yang dibutuhkan, demi kelancaran sebuah acara.

4.    Menentukan tempat yang nyaman dan kondusif

Penentuan tempat dalam mengadakan sebuah agenda sangat dibutuhkan, walaupun hal ini dilakukan di rumah. Namun perlu diketahui bahwa dengan situasi kondisi yang berbeda-beda, maka pemilihan tempat yang nyaman dan kondusif dapat menambah semangat juga meningkatkan suasana hati ketika ingin menghadiri sebuah agenda.

5.    Menentukan pakaian yang tepat

Menurut sebagain orang, pakaian bukan suatu hal yang penting pada saat menghadiri suatu agenda secara online. Namun perlu diketahui bahwa walaupun agenda tersebut dilakukan secara online, penampilan merupakan salah satu hal yang dapat memperindah penampilan kita dan menambah kenyamanan saat menghadiri acara tersebut.

6.    Time management

Dalam sebuah pertemuan tersebut pastikan ada opening, presentasi, question and ask agar lebih interaktif, serta adanya ruang diskusi hingga kesimpulan dalam agenda pertemuan tersebut.

7.    Call to action

Setelah mengadakan sebuah agenda pertemuan, alangkah baiknya jika kita membuat call to action, yaitu apa langkah selanjutnya yang akan dibahas dan tentunya mengadakan pertemuan berikutnya.

 

Demikian pembahasan mengenai cara agar kita tetap produktif selama pandemic, serta bagaimana cara kita dapat memaksimalkan pengguanaan teknologi dalam teleconference dan teleworking. Selama situasi pandemic Covid-19, hal terpenting yaitu bagaimana cara kita menjaga konsistensi dan motivasi kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari.  

*Mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

https://www.duniakampus40.net/


Rabu, 14 April 2021

Ini Dia 10 Tradisi Unik Suku di Indonesia yang Masih Dilakukan Hingga Saat Ini

 

Mengenal 10 Tradisi Unik Suku-Suku di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan total pulau yang berpenghuni sebanyak 7000 pulau. Terdapat beberapa pulau utama di Indonesia, seperti Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatera dan Papua. Selain itu, negara Indonesia juga memiliki pulau-pulau kecil yang menjadi destinasi tujuan wisata masyarakat local maupun internasional, seperti Bali, Lombok, Gili, dan sebagainya, masing-masing dari pulau tersebut tentunya memiliki keragaman dan keunikan tersendiri dikarenakan letak geografis negara Indonesia yang berada di kawasan ring of fire, sehingga membentuk keunikan kontur pada setiap wilayahnya.

Negara Indonesia dikenal dengan berbagai macam keragaman suku, budaya, agama, dan ras, yang menjadi symbol persatuan dan dikemas dalam bingkai “Bhinneka Tunggal Ika” serta gugusan pulau yang menjadi pesona keindahan Indonesia dimata dunia. Negara Indonesia terdiri dari 34 provinsi dan memiliki 1.340 etnik suku bangsa, serta suku jawa merupakan suku terbesar dari total populasi penduduk di Indonesia.

Setiap daerah di Indonesia tentunya memiliki penduduk dengan berbagai macam tradisi, bahasa, pakaian, rumah, dan juga kebiasaan hidup yang berbeda-beda. Hal ini tentunya menjadi sebuah keunikan dan ciri khas tersendiri yang membedakan dengan suku lainnya. Berikut ini merupakan 10 tradisi unik masyarakat adat yang berada di Indonesia hingga saat ini.

1.    Titi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat

https://image.shutterstock.com/image-photo/mentawai-people-siberut-island-indonesia-600w-1299841564.jpg

Tradisi Titi adalah tradisi membuat tato tradisional yang dilakukan oleh Suku Mentawai di Sumatera Barat. Titi dibuat menggunakan alat manual dan berbahan alami seperti jarum yang terbuat dari kayu, serta menggunakan tinta yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti arang dari tempurung kelapa dan air tebu. Titi dilakukan oleh seorang pembuat tato yang disebut dengan “Sipatiti”.  Masyarakat Suku Mentawai beranggapan bahwa mentato diri mereka sebagai lambing keseimbangan antara alam dan penghuninya.


2.    Rambu Solo di Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Tradisi upacara adat Rambu Solo merupakan upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan suatu keluarga untuk mengadakan sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang yang telah meninggal. Upacara adat tersebut dibuat semeriah mungkin dengan menyediakan  babi dan kerbau untuk disembelih dan dibagikan kepada penduduk sekitar.

Dalam pelaksanaan upacara Rambu Solo terdapat tarian Ma’badong, yaitu tarian yang hanya dilakukan pada saat ada kematian. Tarian Ma’badong memiliki gerakan khas dengan membuat lingkaran dan begandengan tangan, kemudian disertai dengan menyanyikan lagu kedukaan. Gerakan dalam tarian Ma’badong memiliki sebuah makna yaitu semua keluarga merasakan berduka dan saling menghibur satu sama lain.


3.    Pasola di Sumba, Nusa Tenggara Timur

Tradisi Pasola adalah tradisi adat yang dilakukan oleh Suku Sumba di Pulau Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Pasola berasal dari kata “Sola” yang berarti sejenis lembing kayu yang digunakan untuk saling melempar dari atas kuda oleh dua kelompok yang berlawanan. Sementara itu, imbuhan “Pa” menekankan bahwa ini adalah sebuah permainan.

Dengan demikian, Pasola merupakan sebuah tradisi permainan ketangkasan dengan saling melempar lembing yang terbuat dari kayu. Tradisi ini juga merupakan bagian dari upacara tradisional agama Merapu (agama Lokal Suku Sumba), tradisi ini biasanya diselenggarakan setiap akhir tahun yakni antara bulan Februari hingga Maret secara bergiliran dilakukan oleh empat desa, seperti Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura.  


4.    Seba di Banten, Jawa Barat


Tradisi upacara Seba merupakan upacara yang dilakukan oleh masyarakat Suku Baduy, dengan menyerahkan hasil bumi sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan hasil bumi (padi, palawija, buah-buahan) serta kepatuhan pada Kesultanan Banten (saat ini diserahkan kepada Gubernur Banten).

Dalam pelaksanaan upacara Seba, Suku Baduy mengenakan pakaian khusus serba putih, termasuk ikat kepalanya (lomar), yang dilakukan dengan berjalan kaki menempuh jarak ratusan kilometer sambil membawa hasil bumi untuk diserahkan kepada Gubernur Banten.


5.    Bakar Tongkang di Bagan Siapi-Api, Riau

Tradisi Bakar Tongkang merupakan tradisi yang terkait dengan keputusan penting yang dibuat oleh para pendatang Tionghoa pertama yang meninggalkan tanah air mereka dan menetap di Provinsi Riau, Pulau Sumatera. Bakar Tongkang berarti membakar kapal (terakhir) tempat mereka berlayar. Tradisi ini diyakini berawal dari tahun 1826, dan sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke imigran Tionghoa pertama yang menginjakkan kaki di daerah tersebut dan kemudian menamakan tanah yang sekarang dikenal sebagai Bagansiapi-api atau “Tanah Kunang-kunang”.

Tradisi Bakar Tongkang, diselerenggarakan setiap tahun pada hari ke-16 bulan ke-5 berdasarkan kalender China, tradisi ini juga dikenal sebagai Go Gek Cap Lak (Go berarti 5 dan Cap Lak yang berarti ke-16) dengan aksi simbolis membakar replika kapal tradisional Tiongkong sebagai puncak festival.


6.    Ma’nene di Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Tradisi ritual Ma’nene merupakan tradisi kegiatan membersihkan jasad para leluhur yang sudah meninggal dunia ratusan tahun yang lalu. Tradisi ini masih rutin dilakukan pada setiap tahunnya di Desa Pangala dan Baruppu, Sulawesi Selatan. Tradisi Ma’nene mencerminkan pentingnya hubungan antara anggota keluarga.

Proses pelaksanaan ritual Ma’nene diawali dengan kunjungan anggota keluarga ke pemakaman leluhur yang dinamakan Patane. Kemudian mereka mengambil jasad anggota keluarga yang telah tersimpan selama ratusan tahun. Lalu jasad tersebut dibersihkan dan pakaiannya digantikan dengan pakaian yang baru.


7.    Omed-omedan di Bali


Tradisi Omed-omedan merupakan tradisi yang diselenggarakan oleh para pemuda-pemudi khususnya warga Banjar Kaja, Desa Sesetan yang diadakan setiap tahun. Omed-omedan berasal dari bahasa Bali yang artinya tarik-tarikan. Tradisi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempererat rasa Asah, Asih, dan Asuh antar warga khususnya warga Banjar Kaja.

Omed-omedan biasanya diselenggarakan setelah Hari Raya Nyepi, yakni pada hari Ngembak Geni untuk menyambut tahun baru saka. Proses pelaksanaan tradisi Omed-omedan diawali dengan sembahyang bersama di Pura, kemudian dilanjutkan dengan pementasan Barong Bangkung Jantan dan Betina, Setelah itu, para kelompok peserta memasuki pelataran Pura.


8.    Tatung di Singkawang, Kalimantan Barat

Tradisi Tatung merupakan tradisi unik untuk merayakan Cap Go Meh di daerah Singkawang, Kalimantan Barat. Tatung merupakan manusia yang dipercaya sedang dirasuki oleh roh dewa, kata Tatung berasal dari bahasa Hakka, yang berarti roh dewa. Tujuan utama dari tradisi Tatung adalah untuk membersihkan roh jahat dan segala kesialan di kota tersebut.

Pada saat proses pelaksanaan tradisi Tatung, seseorang yang menjadi Tatung akan dirasuki oleh roh dewa dan akan menusukkan benda tajam ke tubuhnya dengan menggunakan pisau, pedang, besi dan sebagainya. Seseorang yang menjadi Tatung telah terpilih secara turun-temurun sejak lahir dan tidak dapat menolak untuk menjadi Tatung.


9.    Tradisi Kebo-keboan di Jawa Timur

https://image.shutterstock.com/image-photo/kebokeboan-annual-traditional-ceremonies-that-600w-752579767.jpg

            Tradisi ini berada di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, nama tradisi ini adalah Kebo-keboan atau dalam bahasa Indonesia berarti “kerbau jadi-jadian”. Tradisi Kebo-keboan merupakan upacara tradisi khusus yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menghalau/mengusir wabah penyakit. Tradisi ini telah berlangsung sejak lama dan masih diselenggarakan hingga saat ini. Dalam proses pelaksanaan upacara tradisi Kebo-keboan ini tidak melibatkan hewan kerbau, tetapi hanya orang-orang yang berdandan menyerupai kerbau.

Ritual tradisi ini, bermula saat mewabahnya penyakit yang menyerang masyarakat desa dan tanaman, hingga menyebabkan kelaparan bahkan meninggal dunia. Kemudian sesepuh desa yang dikenal dengan nama Mbah Kanti melakukan ritual semedi dan mendapatkan sebuah wangsit yaitu melakukan ritual yang disebut Kebo-keboan, dengan mengagungkan Dewi Sri sebagai symbol kemakmuran dan keselamatan.


10.  Iki Palek di Lembah Baliem, Papua

Tradisi Iki Palek merupakan tradisi memotong jari yang dilakukan oleh Suku Dani di Lembah Baliem, Papua. Menurut masyarakat Suku Dani jari adalah symbol harmoni, persatuan, dan kekuatan. Selain itu, jari juga dianggap sebagai lambing dari kekeluargaan, bahasa, dan suku.

Ketika salah satu anggota keluarga mereka meninggal, Suku Dani akan memotong jari mereka sebagai bentuk kesetiaan dan rasa kehilangan yang mendalam terhadap anggota keluarga yang telah meninggal, serta hilangnya jari mereka menandakan jumlah anggota keluarga yang telah meninggal.

Demikian, 10 tradisi unik suku di Indonesia yang masih dilakukan hingga saat ini, bahkan beberapa diantaranya menjadi festival yang menarik pengunjung wisatawan asing. Sebagai pemuda bangsa, sudah seharusnya kita bangga dengan keragaman yang ada di Indonesia dan mengenalkan kepada dunia internasional.

 

*Mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

- https://www.duniakampus40.net/


Senin, 05 April 2021

Pentingnya Peran Digital Marketing dalam Berbisnis

 

Mengenal Digital Marketing dalam Berbisnis

 

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era disruptif saat ini membuat  kebutuhan mengenai digital marketing begitu penting bagi para entrepreneur muda, seperti yang telah dijelaskan oleh ibu Terrylina Arfinta Monoarfa .MM beliau mengatakan bahwa pengetahuan mengenai digital marketing menjadi hal yang wajib dipahami dan diterapkan sebagai bagian dari strategi pemasaran dalam dunia kewirausahaan. Kemudian pada era pandemic Covid-19 semakin mengakselerasi  dan membuktikan betapa pentingnya digital marketing bagi dunia kewirausahaan, karena ketika para pelaku usaha sudah tidak dapat mengakses secara konvensional beberapa media promosi atau media pemasaran yang dilakukan,  maka media digital menjadi satu-satunya solusi dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, sehingga terbuka peluang dan kesempatan bagi para wirausahawan untuk tetap bisa melakukan promosi ataupun pemasaran melalui pemanfaatan media digital. 

 



Menurut kutipan dari Jean Claude Juncker disebutkan bahwa “The Internet and digital technologies are transforming our world. Digital technology has to be our future.”  melalui kutipan ini dapat disimpulkan bahwa peran internet dan teknologi digital telah mengubah dunia. Media yang digunakan dalam dunia entrepreneurship bermula dari munculnya beberapa media konvensional, seperti majalah, koran, brosur dan sebagainya. Namun seiring perkembangan zaman, internet dan teknologi digital telah mengubah pola perilaku konsumen serta memperketat persaingan dalam dunia bisnis. Kalimat “digital technology has to be our future”, bermakna bahwa ketika seorang wirausaha ingin meraih keberhasilan dalam dunia entrepreneurship, maka harus memahami dan menguasai digital teknologi.  

 

Berdasarkan data di tahun 2019, populasi di Indonesia pada saat itu berjumlah sekitar 268,2 juta penduduk.  Kemudian dari 268 juta jumlah penduduk yang ada di Indonesia, maka 150 juta  diantaranya telah melakukan penetrasi terhadap penggunaan jaringan internet. Secara keseluruhan, tercatat bahwa pengguna internet aktif di Indonesia cenderung menggunakan internet untuk mengakses sosial media. Bahkan dari data tersebut, juga dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang menggunakan internet untuk mengakses social media seperti, facebook, whatsApp, instagram dan sebagainya tercatat sebanyak 130 juta penduduk serta 80% penduduk diantaranya mengakses menggunakan smartphone. Hal ini tentunya menjadi peluang yang besar bagi para wirausahawan untuk memasarkan produknya melalui media social.

 

            Menurut data di tahun berikutnya, pada Januari 2020 terlihat bahwa terjadi peningkatan sebesar 1,1% populasi yang awalnya berjumlah 268,2 juta penduduk, kemudian bertambah sekitar 2,9 juta penduduk Indonesia. Ketika populasi jumlah penduduk Indonesia bertambah sekitar 1%, maka juga terjadi peningkatan penggunaan smartphone sebesar 4,6%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah pengguna smartphone lebih cepat dibandingkan pertumbuhan populasi penduduk di Indonesia. Begitupun diikuti dengan peningkatan pengguna internet sebesar 17% dan peningkatan pengguna media social tumbuh sekitar 8,1% atau setara dengan 12 juta penduduk dalam kurun waktu satu tahun. Data tersebut tentunya menjadi suatu peluang dan bahan pertimbangan bagi para entrepreneur dalam menggunakan media digital untuk memasarkan produknya.

 

Dalam menggunakan internet, tentunya tak asing lagi dengan istilah “Average Daily Time Using The Internet” yaitu rata-rata penduduk dalam mengakses jaringan internet. Menurut data “average daily time using the internet” diketahui bahwa rata-rata seseorang menggunakan gadgetnya untuk mengakses internet yakni selama 8 jam 36 menit atau sekitar 8 setengah jam per hari, tetapi dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa orang yang menggunakan atau mengakses internet dimulai saat bangun tidur hingga ketika mengakhiri aktivitas kesehariannya. Sedangkan menurut “average daily time using social media”, rata-rata seseorang dalam mengakses social media sekitar 3 setengah jam per hari, bahkan lebih karena ini menurut data di tahun 2019.

 

Selain era disruptif atau revolusi industri 4.0, situasi pandemi Covid-19 saat ini telah mengakselerasi penggunaan media digital. Keterbatasan mobilitas penduduk untuk keluar rumah, menyebabkan semakin banyaknya waktu bagi masyarakat untuk mengakses internet dan media sosial. Oleh karena itu, situasi saat ini menjadi peluang dan momentum yang tepat bagi para entrepreneur dalam menerapkan media digital, karena tidak hanya di Indonesia saja tetapi secara global penggunaan media digital ini menjadi kebutuhan utama bagi seluruh konsumen. Beberapa media platform yang dapat digunakan dalam memasarkan sebuah produk yaitu seperti youtube, facebook, whatsApp, instagram dan sebagainya. Terbukti bahwa media platform tersebut menurut data di tahun 2019, merupakan media social yang paling digemari oleh para pengguna media social. Data tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para wirausahawan untuk mempromosikan dan memasarkan produknya melalui platform media social tersebut.

 

Bicara mengenai digital marketing maka erat kaitannya dengan bagaimana merancang sebuah strategi agar usaha yang kita tekuni dapat tumbuh dan berkembang serta berdaya saing di dunia entrepreneurship, maka para wirausahawan dapat menggunakan konsep SOSTAC Marketing Diagram. SOSTAC Marketing Diagram merupakan konsep perencanaan pemasaran digital yang digunakan oleh perusahaan agar lebih efektif dalam memasarkan suatu produk. SOSTAC juga dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan untuk mengidentifikasi masalah marketing pada suatu pemasaran produk. SOSTAC terdiri dari (Situation Analysis, Objectif, Strategy, Tactics, Actions, Control).

 

1.    1. Situation Analysis (Where are we now)

Pada tahap ini perusahaan/pelaku usaha akan mengumpulkan berbagai informasi dan data-data yang dibutuhkan mengenai keadaan perusahaan baik internal maupun eksternal, sehingga seorang wirausahawan akan mengetahui kondisi perusahaannya. Dalam tahap analisis situasi, kita dapat menggunakan beberapa metode seperti :

·  Siapa konsumen digital kita saat ini, bagaimana cara mereka melakukan interaksi dengan merek, platform apa yang digunakan, dan bagaimana demografinya.

·     Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats).

·    Analisis competitor, mencari tahu siapa saja yang menjadi competitor kita, bagaimana cara mereka berkompetisi (apakah melalui harga, produk, nilai tambah, layanan pelanggan, atau reputasi).

·    Lanskap kanal digital, membuat daftar semua kanal-kanal digital yang digunakan oleh perusahaan dan meningkatkan performa masing-masing kanal.

 

2.    2. Objectives (Where do we want to be)

Tahapan ini seorang entrepreneur akan focus terhadap tujuan-tujuan yang ingin dicapai melalui strategi 5S, seperti sell, serve, save, speak, sizzle. Berikut penjelasannya :

·                           ·    Sell : mencatat  dan mengetahui tingkat penjualan suatu produk.

·    Serve : bagaimana nilai ataupun pelayanan yang telah kita tawarkan kepada para konsumen (value added).

·      Save : mengelola dalam hal cost (keuntungan dan pengeluaran dalam perusahaan).

·      Speak : bagaimana kita membangun engagement (ketertarikan konsumen),

·  Sizzle : bagaimana kita melakukan extension (perluasan) terhadap produk dan layanan yang kita miliki.

 

3.    3. Strategy (How do we get there)

Strategi merupakan cara perusahaan mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Strategi yang digunakan pada tahap ini melalui metode STOP (Segments, Target Market, Online Value Proposition (OVP) dan Positioning) dan metode SIT (Sequence, Integration, Targeting).

 

4.    4. Tactics (How exactly do we get there)

Pada tahap ini, seorang entrepreneur akan melakukan penjabaran dari langkah-langkah yang digunakan dalam tahapan strategi untuk mencapai suatu tujuan digital marketing. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka menggunakan metode 7P Marketing Mix, seperti Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Partnerships.  

 

5.    5.  Actions (The details of tactics, who does, what, and when)

Pada tahap ini, seorang entrepreneur akan mengaplikasikan sebuah taktik yang telah dirumuskan sebelumnya dalam bentuk aksi nyata di market place, misalkan melakukan promosi adsense melalui youtube, facebook, dan instagram, ataupun melakukan sebuah strategy hastag. Berikut contoh dari actions :

·  Responsibilities and structures, adanya tanggung jawab dan sebuah perencanaan yang terstruktur.

·    Internal resources and skills, mengenai sumber daya dan juga kemampuan dalam memanagement sebuah perusahaan agar produk yang dihasilkan memiliki daya saing di pasaran.

·      External agencies, terkait hubungan yang baik antara lembaga-lembaga eksternal dengan perusahaan, agar menambah reputasi, kepercayaan, dan loyalitas. 

 

6.    6. Control (How do we monitor performance)

Pada tahap ini, seorang entrepreneur perlu menyusun keep peformance indicator, agar mengetahui apakah (Situation Analysis, Objectif, Strategy, Tactics, Actions) yang kita lakukan sudah memenuhi/mencapai target yang kita inginkan. Ketika belum mencapai target maka kita akan kembali ke situation analysis, seperti sebuah siklus dan yang kita lakukan adalah memperbaiki segala kekurangan yang ada.  

 

*Mahasiswa Program Studi (D3) Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

https://duniakampus40.net/  

 

 
Copyright © 2014 Tau Gak sih ?. Designed by OddThemes